Kondisi bumi sekarang ini tidak dalam kondisi baik-baik saja salah satu yang menyebabkan rusaknya bumi atau menjadi problem kita semua adalah persoalan sampah, bisa di bayangkan tiap hadi di belahan dunia manapun menghasilkan berton ton sampah terutama sampah plastik.
Namun ada kabar yang agak melegakan di beberapa tahun yang lalu tentang proses daur ulang plastik, kabar tentang terobosan penting mempercepat proses daur ulang plastik baru saja tersebar di komunitas ilmiah. Artikel dalam jurnal ilmiah itu menjelaskan penemuan “enzim super” yang dapat mengurai partikel plastik enam kali lebih cepat dari metode yang tersedia sekarang. Tim yang terlibat penelitian enzim tersebut mengklaim metode mereka kemungkinan besar bisa diaplikasikan untuk daur ulang skala besar serta relatif terjangkau biayanya.
Enzim ini dikembangkan sejak 2018, dan diuji coba pada beragam jenis plastik. Mulai dari botol, bungkus pakaian, hingga plastik tas belanja. Penjelasan mengenai enzim tersebut dimuat di jurnal PNAS pada 28 September 2020, terdiri atas gabungan dua enzim yakni PETase dan MHETase.
Keduanya disintesiskan dan ternyata amat efektif mengurai plastik. Dua enzim tadi pertama kali ditemukan pada 2016 oleh tim ilmuwan Jepang yang meneliti bakteri pengurai polyethylene terephthalate (PET), kandungan utama dalam plastik.
“Ketika dua enzim tadi dirangkai, ternyata proses penguraian plastik berlangsung lebih cepat. Menariknya, kami mendapati kalau enzim tersebut masih bisa diutak-atik agar lebih cepat lagi bekerja,” kata John McGeehan, guru besar biologi di University of Portsmouth, yang terlibt dalam penelitian enzim super tersebut, saat diwawancarai The Guardian. “Artinya, ada peluang enzim super ini dikembangkan agar bisa mengikuti kebutuhan industri.
Polusi plastik adalah salah satu ancaman lingkungan terbesar di Abad 21. Dunia memproduksi lebih banyak plastik daripada kemampuan mendaur ulang benda ini. Plastik amat merusak lingkungan, karena secara alamiah rata-rata baru bisa terurai setelah 500 tahun. Itu belum termasuk problem mikroplastik yang sudah menyebar ke darat, laut, maupun udara. Beberapa penelitian menyimpulkan, tak perlu heran bila usus manusia modern mengandung mikroplastik.
Meski begitu, perlu digarisbawahi bahwa enzim super ini baru sangat efektif terhadap PET, satu dari sekian jenis plastik. Meski begitu, PET cukup populer menjadi bahan plastik, terutama untuk botol minum. McGeehan meyakini, jenis plastik lain akan bisa diurai juga oleh enzim tersebut, asal dicampur dengan serat-serat alami, namun butuh waktu untuk mengembangkan penelitiannya.
Jadi bagi kita yang menginginkan kondisi bumi yang lebih baik di anjurkan untuk bijak dalam mengelola sampah terutama dari jenis plastik.
Source : berbagai sumber