Seperti yang kita ketahui otak adalah pusat sistem saraf pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 milyar sel saraf atau neuron.
Otak adalah organ vital dan kompleks yang dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak (meninges). Organ ini terdiri dari sejumlah jaringan dan miliaran sel saraf pendukung serta terhubung dengan sumsum tulang belakang. Bersama dengan sumsum tulang belakang dan saraf, otak menjadi pusat perintah dan sistem saraf manusia.
Sebagai bagian dari sistem saraf, otak memiliki banyak fungsi penting. Organ ini mengontrol semua yang terjadi di tubuh, seperti pikiran, ingatan, ucapan, perasaan, penglihatan, pendengaran, gerakan lengan dan kaki, serta fungsi organ di dalam tubuh lainnya, termasuk detak jantung dan pernapasan.
Beberapa saraf di otak langsung menuju bagian tubuh tertentu, seperti mata, telinga, dan bagian kepala lainnya. Namun, beberapa saraf lainnya terhubung ke bagian tubuh melalui sumsum tulang belakang untuk mengontrol kepribadian, indera, serta fungsi tubuh lain, seperti bernapas hingga berjalan.
Jadi bisa di katakan jika otak kita bermasalah atau sakit itu sangat fatal bagi semua organ tubuh,salah satu penyebab terjadinya pendarahan di otak adalah konsumsi makanan tidak sehat. Salah satunya adalah makanan-makanan yang mengandung kolesterol tinggi,beberapa makanan yang dapat menyebabkan pendarahan otak. "Pasien dengan hipertensi atau darah tinggi itu tidak boleh makan asin terlalu banyak. Juga tidak boleh makan goreng-gorengan yang terlalu banyak.
Ketika kita makan gorengan, kolesterol naik, kalau pasien punya diabetes, gulanya naik. Ini otomatis juga akan memengaruhi hipertensinya itu sendiri, sehingga berisiko terjadinya stroke atau kelainan jantung. Selain itu, menurut dokter, makanan tinggi kolesterol juga akan membuat pembuluh darah di otak jadi memiliki banyak plak.
Jadi, akan membentuk plak-plak atau penyumbatan sehingga aliran darah ke otak jadi berkurang. Nah, itu penyebab stroke penyumbatan, Sedangkan mengenai dampak yang terjadi akibat pendarahan otak,pasien bisa mengalami kelumpuhan, baik di satu sisi bagian tubuh ataupun keseluruhan, tergantung tempat terjadinya pendarahan.
"Kalau misalnya kenanya di batang otak, maka otomatis dia bisa kena (lumpuh) seluruhnya (bagian tubuh). Tapi kanan dan kiri kekuatannya berbeda. Tapi kalau kena di bagian motorik, frontal atau temporal, jadi kenanya hanya satu sisi, karena fungsi otak kita menyilang, maka jika terjadi penyumbatan atau pendarahan di sisi kanan, maka kelemahan atau kelumpuhan terjadi di sisi kiri. "Sebaliknya, kalau penyumbatan atau perdarahannya di sisi kiri, maka kelemahannya di sisi kanan. Karena memang fungsi otak kita menyilang. Jadi yang mengatur organ kiri kita itu otak kanan. Yang mengatur ekstremitas kanan kita itu otak kiri.
Sementara itu,bagian otak yang sering mengalami pendarahan adalah di area talamus atau bagian otak sisi dalam.
Semua makanan yang melalui proses penggorengan dan direndam dalam minyak panas tentu sangat nikmat saat dimakan. Terlebih gorengan biasanya memiliki tekstur yang renyah, sehingga akan terasa garing dan nagih ketika digigit. Akan tetapi, perlu kita ketahui bahwa ada beragam risiko yang mengintai jika sering makan gorengan.
1. Menyebabkan kelebihan berat badan
Makanan yang digoreng akan menyerap lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi asupan kalori harian seseorang, semakin tinggi pula risiko ia mengalami kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas. Selain itu, kandungan lemak trans dalam makanan yang digoreng juga memainkan peran penting dalam penambahan berat badan. Lemak ini diketahui dapat memengaruhi kerja hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menambah penyimpanan lemak.
2. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
Bahaya makan gorengan yang telah banyak diteliti adalah meningkatnya risiko penyakit jantung. Telah diketahui bahwa gorengan dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, sementara obesitas adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Minyak goreng juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Peningkatan kolesterol ini bisa menjadi akar dari berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
3. Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2
Makanan yang digoreng biasanya dilapisi tepung. Makanan yang diolah seperti ini akan lebih tinggi kalori dan mengandung lebih banyak karbohidrat sederhana dan lemak tidak sehat. Terlalu banyak lemak dalam makanan tidak hanya dapat menyebabkan penambahan berat badan, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak dan ibu hamil.
4. Memperbesar risiko munculnya kanker
Bahaya makan gorengan yang juga tidak bisa diremehkan adalah meningkatkan risiko terkena kanker. Bahaya ini bisa muncul akibat zat akrilamida yang dapat terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng. Makanan bertepung, seperti ayam goreng tepung dan sebagainya, diketahui akan mengandung akrilamida yang lebih tinggi ketika terpapar suhu tinggi. Jika terlalu banyak dan sering dikonsumsi, zat ini diduga bisa menyebabkan beberapa jenis kanker, seperti kanker ovarium.
5. Menambah asupan lemak trans
Ada dua jenis lemak trans. Pertama, lemak trans alami yang hadir dalam jumlah sedikit di dalam makanan, seperti daging dan produk susu. Kedua, lemak trans buatan yang terbentuk ketika lemak jenuh melalui proses hidrogenasi, yang muncul saat makanan digoreng pada suhu tinggi. Proses ini akan mengubah struktur kimiawi lemak, sehingga nantinya akan lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh. Alhasil, akan timbul berbagai efek buruk bagi kesehatan akibat kandugan lemak trans. Mulai dari meningkatnya risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, hingga obesitas.
6. Meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis
Hobi makan gorengan menempatkan Anda pada risiko tinggi untuk terserang penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Memang sering tidak disadari, makan gorengan bisa meningkatkan tekanan darah, berat badan, dan menurunkan kadar kolesterol “baik” atau HDL. Kesemua hal tersebut merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa kita tidak boleh kebanyakan mengonsumsi makanan yang berkolesterol sebisa mungkin, atau lebih tepatnya makanlah sekedarnya, demi kesehatan.