Wonosobo - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) PR Pengurus Ranting Buntu gelar Follow Up Masa kesetiaan anggota (Makesta) dengan tajuk "Pemetaan Potensi Kader Internal Berbasis Tentang Pengkaderan" Minggu (17/06/2022) Sore di TK Nahdlatul 'Ulama Desa Buntu, Kejajar, Wonosobo.
Sudah sejak pagi para rekan dan rekanita IPNU IPPNU ranting Buntu mulai mempersiapkan acara Follow Up Makesta. Follow Up ini membahas materi protokoler sebagai materi utama.
Setelah acara dibuka, puluhan peserta sangat antusias dalam mengikuti rangkaian acara, bahkan ketika sesi diskusi dibuka. Jeda istirahat sholat dan makan (ishoma) disambung kembali dengan presentasi bahan yang telah didiskusikan per kelompok sesuai pembagian dari panitia.
Memasuki sesi berikutnya tidak ketinggalan ketika sesi ramah tamah, Mahasiswa KKN Misi Khusus kelompok 44 dari UIN Walisongo Semarang ketiban sampur dan menjadi keberkahan tersendiri bisa ikut serta dalam forum tersebut, dan membersamai dengan bercerita pengalaman dan memotivasi dalam berorganisasi.
"2010 ranting Buntu berdiri berangkat dari dengan sowan sesepuh dan badan otonom(banom) NU sekitaran Kejajar dan disetujui dengan sahabat A. Fadhol dan Ruspeni menjadi ketua saat itu, sebagai wadah dari kader yang meneruskan perjuangan di Nahdlatul 'Ulama terutama di Buntu. Solidaritas pun terbentuk dibangun dalam berkhidmat dan berorganisasi di IPNU & IPPNU." Shofyan mengawali cerita.
Sharing berdiskusi atau majelisan dengan alumni IPNU dan IPPNU PR Buntu ini sangat cair dan gembira banyak respon dan pertanyaan diajukan menambah kehangatan dalam kebersamaan sore itu.
"Sampai kapan berjuang di NU?" Salah satu rekan bertanya.
Ketua GP Anshor ranting Buntu Shofyan menanggapi, "Dalam berjuang dan berkhidmah di organisasi Nahdlatul 'Ulama tidak ada batasannya, karena NU adalah bagian benteng serta wadah Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah yang terbesar di dunia yang menegakan Agama dan NKRI."
"Jangan sia-siakan dalam berproses di organisasi ini karena nantinya dikemudian hari jika kita benar-benar menghidupkan dan nguri-nguri akan mendapatkan hikmah dan kebermanfaatan baik untuk diri maupun untuk orang lain." Imbuhnya mengakhiri majelisan sore itu. (KM/Red)