Khasanah ngeksintoro-ngeksigondo adalah peradaban dari Utara ke Selatan dimana peradaban ini mempunyai delegasi-delegasi dalam membangun tatanan kehidupan. Meskipun peradaban Jawa ini sering dikatakan mundur karena pindah ke selatan (ngeksigondo) dari utara (ngeksintara).
Padahal bukan mengalami kemunduran, justru malah kemajuan. Bukti-bukti seperti nisan khas peradaban ngeksintara-ngeksiganda menjadi tanda yang dapat kita wedar dan dikaji kembali. Boleh disebut wilayah ngeksigondo adalah Yogyakarta-Surakarta dan sekitarnya, Kemudian ngeksintara bagian wilayah pantai utara dan sekitarnya. Ngeksigondo itu arum bau harum, dan ngeksintara arume, terlihat nampak.
Hubungan tersebut tidak bakal lepas akan terus bersambung, ngeksintara-ngeksigondo. Dalam hal ketatanan peradaban maupun urusan syariat, hakikat, fiqh dan tasawuf. Pola-pola tersebut akan bisa diolah kembali dan diterapkan. Maka dari itu seperti tokoh pranatagama dengan diwakili generasi Sunan Geseng, Sunan Bayat banyaknya petilasan dan makam yang beragam ya tidak mustahil, sebab beliau-beliau merupakan bagian dari delegasi "Wali Piknik" yang ditanam untuk menyemai atas peradaban ngeksintara-ngeksigondo. Wallahu a'lam bissowab.