Pada suatu wilayah ada kisah menarik yang telah didengar ada seseorang yang sejak kecil gemar bermain sepak bola. Posisinya pun strategis di striker atau bagian penyerang. Menyelingi sifat yang tawadhu' dan cerdas, sejuk mengayomi umat. Darah biru yang diturunkan leluhur-leluhurnya yang bergerilya pasca perang Jawa ini berdampak positif dalam pergerakan dakwah sampai saat ini.
Jiwa tarbiyah, ngemong, memberi pituduh, pitutur, dan nglegakke ati sangat tergambar dalam lakunya.
Beberapa kalangan pun keterikatan dengannya sangat kuat hingga saat ini, jadi seakan tergambarkan kebaikan-kebaikan dan pancaran kasih sayangnya. Begitulah wali striker, siap "menyerang" dan merangkul semua kalangan. Bahkan dengan dawuhnya "buldozer kui ditunggangi ora dilawan" tentu banyak ibarat-ibarat yang dapat kita gali dan dingelmuni dari tindak tanduk Wali Striker ini. Bersambung..
*Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan peristiwa semata hanya kebetulan.