Setelah berkeliling mencari tahu dimana letak pasarean Suroadi Menggolo yang berada di kampung pasarean Bergota, Kota Semarang ini. Akhirnya dapat berlangsung terlaksana. Laku lampah ini tentu bukan rencana yang dikonsep dengan teori dan label ndakik-ndakik, sekadar cah-cah yang gabut ingin mencari berkat. Masyaallah. Sewaktu bertemu salah satu bapak-bapak yang menyapu di area makam, ia bertanya dari mana dan dengan siapa dapat berziarah ke kampung Bergota.
Saya yang kebetulan ndisiki, mengawali dari kawan-kawan yamg sebelumnya masih mencari tempat parkir , sehingga saya berkeliling sendiri. Setelah meceritakan latar belakang dan ngobrol ringan dengan bapak tersebut kami, meluncur menuju maqbaroh Suro Adi Menggolo.
"Dari mana mas?" Tanya bapak tersebut.
"Dari UIN situ pak" Jawab saya.
"Oalahh, IAIN.. Jurusan apa mas?"
"Nggih pak, jurusan piknik Islam atau pariwisata.." saya kembali menimpali sembari niatan guyoni bapaknya.
"Begitu to mas, sae-sae.. Memang harus berkunjung dan ziarah ke makam makam mas salah satunya.." Saya mengamini jawaban dari bapaknya yang juga terselip doa untuk tim kami ini tentunya. Sela kemudian kawan-kawan kami datang dari parkirannya, sehingga kami pun melanjutkan tujuan berziarah dan berkeliling di area makam tersebut.
Merasa kagum dari pahatan nisan dan kijing kuno yang masih utuh dari masa ke masa, dan beragam tipe nisan dan kijingnya, seakan mentransfer energi positif, melihat saja sudah gembira. Doa, sholawat nabi dilangkitkan, sepi di atas bukit. Jadi, bisa melihat bangunan-bangunan megah Kota Semarang dari sudut pandang atas bukit.
Karena waktu sudat mepet sore, sehingga jamaah kami ini wkw, memutuskan untuk kembali ke markas masing-masing dengan membawa informasi dan pengetahuan tentang para pendahulu sesepuh di Kota Semarang ini, tentu menjadi penting dilain waktu bisa sowan ke pasarean ini.
Mengkaji, mengamati tanaman sekitar makam, nisan, kijing, hingga lelaku dari sang sahibul makam tersebut, tentunya ini tidak selesai dalam 2-4sks saja atau obrolan ndakik-ndakik satu malam, perlu bimbingan dari para ahlinya ahli yang membidangi.