Pathok atau punden ini berada di tengah-tengah kampung pasarean di sebuah Wilayah di Wonosobo. Boleh jadi dahulunya letaknya di utara karena kebutuhan pelebaran wilayah makam, menjadikan punden tersebut berada di tengah, dan masih dipegang sebagai pancernya. Meskipun sekarang berada di antara semak yang menutupi.
Menurut kisah dan cerita masyarakat sekitar bahwa wilayah ini dibabat desa oleh mbah Adam Suleman sebagai salah satu yang berperan dalam membuka tatanan wilayah ini. Jika nantinya dikaitkan dengan nama-nama para rakai tentunya butuh olah dan data yang lebih.
makam-makam di pasarean tersebut hanya beberapa saja yang teridentifikasi dengan nisan yang sepuh, selain karena memang dari wilayah itu memiliki pasarean dengan tiga yang menyebar sehingga belum bisa disimpulkan bahwa yang paling tua berada di tempat yang sekarang ini.
Hanya saja di pasarean yang sekarang ini masih ada ikatan dengan mbah Kiai Adam Suleman dengan nyambung satu garis nasab. Cerita lain, ada di salah satu rumah warga di wilayah itu pernah menjumpai naskah-naskah kuno, tetapi karena tidak bisa membaca dan dianggap barang yang tidak bermanfaat, sangat menyayangkan dengan hal seperti ini. Sayangnya, setelah ditelusuri memang nihil dengan keberadaan naskah tersebut.
Begitu anonim dan wira'i dari para pendahulu ini sehingga jarang diketahui, bahkan seakan menyimpan namanya sendiri agar tidak dikenali. Membayangkan misal saja seratus tahun kebelakang sudah ada lantunan adzan, tradisi syiiran pepujian syukur kepada Gusti Allah dan sholawat nabi sebagaimana masih dilaksanakan sampai sekarang ini. Wallahu a'lam bisshowab.