Kalo Wonosobo sebagai kota asri Kudus juga di juluki kota
kretek siapa sih yang tidak kenal kota kudus?
Kudus selain terkenal dengan sajian yang popular soto kerbau
gak nyangka kalo ada kuliner yang khas dari kota ini yaitu nasi pindang kerbau.
Bicara soal pindang, Nasi pindang ini sekilas mirip dengan
sajian rawon khas Jawa Timur, karena kuahnya sama berwarna hitam.
Bumbu pindang kerbau ini mirip rawon jadi tidak heran kalau
kuahnya berwarna kecokelatan. Bedanya, pindang ini biasa diberi santan encer,
dan ditambahkan daun melinjo muda. Berdasarkan keterangan pakar kuliner,
mendiang Bondan Winarno saat mencicipi pindang kerbau memiliki citarasa kluwek
dan kemiri yang diimbangi dengan cantik oleh ketumbar dan jintan.
Pindang dengan kuah kecokelatan inilah yang jadi ciri khas
nasi pindang Kudus. Pindang Kudus aslinya dibuat dari daging kerbau, karena
sapi tidak lazim dikonsumsi oleh masyarakat Kudus pada masa lampau.
Di masa lampau, Sunan Kudus ketika memulai syiar Islam di
kawasan ini, tidak ingin melukai perasaan umat Hindu yang menganggap sapi
sebagai satwa sakral atau suci. Karenanya Sunan Kudus melarang penyembelihan
daging sapi untuk dikonsumsi. Sebagai gantinya, yang disembelih adalah kerbau.
Penyajiannya juga khas, memakai pincuk atau piring beralas
daun pisang dan memakai sendok daun pisang atau suru.
Untuk menjumpai kuliner nasi pindang kerbau khas Kudus ini
tidaklah sulit. Salah satunya dapat dijumpai di pusat kuliner khas Kudus
kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, tepatnya di Taman Bojana. Sebagai pelengkap,
nasi pindang kerbau juga dapat dicampur dengan sambal kecap, sate telur puyuh,
sate jeroan, sate paru dan banyak lainnya yang tersedia di meja menu.
Para penikmat nasi pindang kerbau mengaku, makanan khas
Kudus ini menjadi obat kangen. Daging kerbaunya yang empuk, serta kuahnya yang
gurih begitu menggugah selera.
Gimana sudah pernah atau mau merencanakan berkunjung ke kota
ini yang banyak terdapat makam para wali jangan lupa sempatkanlah sejenak untuk
menikmati sajian kuliner khas ini.