• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Telusur Lereng Bisma: Hadirkan Wisata Hidden Gem yang Bikin Tenteram Hati

    , 14.33 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia
    Makam Mbah Adamsari
    Salah satu makam sepuh di dekat Bukit Sikunir, Sembungan, Kejajar Wonosobo.


    WonosoboMedia - Malam Minggu atau tepatnya tanggal 29 Juni 2024 kami kerawuhan pasukan Wonosalam Demak. Bahagia sekali ketika "ketamon" kedatangan sedulur yang sudah lama tak bersua, apalagi sembari membawa teman baru sehingga menambah relasi baru juga tentunya.


    Singkat cerita, selepas ngopi dan ngobrol agak jeru ketika dini hari tiba, mereka mulai istirahat dengan niatan semoga besok harinya cuaca cerah mendukung untuk melanjutkan ekspedisi atau suluk di Wonosobo.


    Seperti biasa ketika ada yang datang dan berlibur di Wonosobo kami selalu bertanya mau wisata mainstream atau hidden gem atau wisata agak spiritual. 


    Sehingga ketika telah dipetakan seperti ini menjadi lebih nyaman dan menyesuaikan keinginan. Setelah berdiskusi dan menentukan mau kemana dulu destinasi yang akan pertama kali disinggahi, Curug Sikarim lah destinasi awal yang pertama kali kami singgahi.


    Bersyukur cuaca kali itu sangat mendukung, kabut tipis menyertai perjalanan kami menuju Curug Sikarim.


    Awalnya dengan  niatan, setelah cukup dari Curug ini kami akan meneruskan untuk berziarah di salah satu desa di bawah Curug Sikarim ini.


    Namun, rencana berubah ketika saya menawarkan dan bercerita dari titik pijak sekitar Curug Sikarim jika kita melanjutkan ke atas kita bisa langsung sampai di Desa Sembungan, desa tertinggi di Jawa dengan sajian golden sunrise yang bikin mata terpukau.


    Akhirnya galah bersambut, memutuskan untuk menaiki jalan yang agak menanjak dan sedikit drama dorong tentunya pada akhirnya kami sampai di desa wisata yang menawan ini.


    Kami bergegas, bukan menuju bukit Sikunir melainkan kita selingi perjalanan ini agak spiritual sehingga kita masuk di gang perkampungan dekat Sikunir, melipir menaiki jalan setapak dan akhirnya sampai di Makam Sepuh atau tua di atas desa yang terkenal dengan Mbah Adamsari, atau Mbah Sembung. 


    Dengan toponim nama desa Sembungan ini berangkat dari nama beliau, boleh jadi beliau salah satu tokoh yang berperan membangun peradaban di Sembungan dan sekitar.


    Ketika cerita ini saya ungkapkan selepas ziarah, pasukan Wonosalam ini merespon dengan sumringah.


    "Owalah, berarti podo Patih Wonosalam, sek gone dewe.." celetukan dari Pasukan Wonosalam sembari mengamini cerita saya.


    Selepas dari Makam Mbah Adamsari yang berada di Sembungan ini, kami kembali menuju ke Makam Sayyid Abdullah Assajad yang berada di dekat basecamp gunung Bisma.


    Meskipun Dieng kala itu macet, tak menyurutkan perjalanan kami dalam ekspedisi agak spiritual ini. 


    Hingga sampailah di destinasi ziarah yang kedua, makam sepuh di tengah desa yang masih terjaga dan disepuhkan oleh masyarakat sekitar, melanjutkan tongkat estafet yang diamanahi kyai sepuh Mursyid tarekat di tahun 90-an.

    Bersambung..

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Yang Menarik

    +