• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Menjaga Tradisi, Slametan di Pasarean K.A.Arya Singasari Panatayuda

    , 12.17 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

     

    Ilustrasi lukisan sketsa K.A. Arya Singasari Panatayuda I

    Wonosobo Media - Terdapat tradisi menarik slametan di Pasarean (makam) K.A.Arya Singasari Panatayuda I, II, dan III menjadi tradisi yang selalu dilestarikan oleh masyarakat Brebes.


    Hal tersebut menjadi bagian dari bentuk penghormatan kepada para leluhurnya. Selain itu, ritual ini juga dimaknai sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.


    Slametan sendiri tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu yang dikenalkan oleh para Walisongo dengan doa dan memiliki makna tersirat.


    Ritual ini tetap dipertahankan dan disesuaikan dengan nilai-nilai Islam, khususnya dalam tahlilan dan pembacaan Al-Qur'an.


    Tradisi slametan di makam K.A.Arya Singasari Panatayuda dilakukan sebagai wujud terima kasih atas terkabulnya permintaan atau doa.


    Slametan sendiri diadakan oleh individu atau keluarga, baik di rumah maupun di pesarean, tergantung keinginan masing-masing.


    Selain menjadi ajang doa bersama, ritual slametan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antar warga.


    Dalam acara slametan, selain sajian makanan, terdapat juga sesajian yang dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, seperti nasi kuning, buah-buahan, sayuran, dan juadah pasar (jajanan pasar).


    Nah salah satu tradisi yang masih dilaksanakan yaitu dengan slametan di Pasarean K.A.Arya Singasari Panatayuda.


    Selain menjaga tradisi hingga kearifan, juga agar tetep menjaga api sejarah tetap menyala, sehingga ketika berada di Pasarean ini.


     Juga mengenang perjuangan para leluhur dan pendahulu yang telah berperan dalam kemerdekaan, hingga dakwah mengajak kepada kebaikan.***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Yang Menarik

    +