 |
| Tafsir Al-Qur'an Hidayaturohman karya KH Sholeh Darat Semarang. |
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahi robbil 'alamin, wa sholatu wassalamu 'ala sayyidina Muhammadinnabiyyil ummiyyil habibil'aliyyilqodril 'adhimiljahi.
Wa ala Alihi wa sohbihi wattabi'ina lahum biihsanin ila yaumiddini. (Amma ba'du), faqod qola Allahu ta'ala : afala yatadabbaruna-Alqurana, kitabun anzalnaaju ilaika mubaaroku liyatadabbaru aayatihi. Al ayat..
Artinya apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran?, ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya.
Maka menjadi niatan saya membuat makna(red:tafsir Al-Qur'an). Menukil atau mengharap dari makna yang telah diibaratkan dari pada ulama'-ulama' tafsir seperti Imam Jalal Al Mahali dan Imam Jalal Assuyuthi.
Serta tafsir Kabir lil Imam Arrozi dan tafsir libabuta'wilil imam Khozin dan tafsir Lil imam Ghozali.
Tidak sama sekali saya membuat tafsir atau terjemah sendiri, dengan ijtihad saya sendiri, kembali menukil dari tafsir para ulama Kirom atau yang mulia.
Ketika anda membaca (red:tulisan ini) ketika terdapat kesalahan atau tak muwafaqoh terhadap Kalam ulama salaf, maka itu adalah salah paham saya.
Sedangkan jika benar muwafaqoh dari kalamnya ulama salaf, maka itu adalah benar dari Kalam Al aimah semua, bukan dari saya sendiri(red:KH. Sholeh Darat).
Barangsiapa yang membaca tafsir ini (Mbah Sholeh menuliskan:terjemahan ini) kemudian melihat terdapat gholath atau keliru, maka perlu mengingatkan.
Saya(KH Sholeh Darat) dengan senang hati menerima kabar atau informasi terkait kekeliruan yang dibaca.
Atau dengan menuliskannya di pinggir sini( dalam arti dikoreksi pada bagian tafsir ini, sebab Al insani mahallul khoto' wannisyan, dan saya meminta maaf dan memastikan fal ahyaru taqbalul a'dzar.
Bukan malah para saudara semua yang telah membaca tulisan ini malah yud harul'aiba kafi'li fujjar.
Saya meminta karena Allah, untuk bikhusniniyat atau dengan niatan yang baik, dalam mengingatkan dan membenarkannya.
Bukan malah sebaliknya ketika membenarkannya menggunakan hasad dan fadingah. Terjemahan ini saya (KH Sholeh Darat) rangkum atau ringkas apa adanya.
Adapun rangkaian atau rerenten yang muncul dari rasa, surasane ayat, maka saya menuliskannya dengan apa adanya.
Dengan lebih aham dan sekadar kuasa cukup, dimaksudkan untuk orang yang membaca tafsir atau terjemah ini supaya bisa "guyub"(1).
Semoga Allah memberikan manfaat atas terjemahan tafsir Al-Qur'an ini, kepada saya (KH Sholeh Darat) sendiri.
Serta kepada para saudara muslim semua, dan semoga menjadi sebab kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Amiin bijahi Sayyidil mursalin.
(1) Catatan footnote, KH Sholeh Darat mengartikan "guyub" yaitu dengan senang hati menyebarkan terjemahan atau tafsir ini kepada khalayak ramai.(Red.)
