 |
| Prasasti di makam KH Sholeh Darat Semarang menuliskan tanggal wafat beliau. |
Wonosobo Media - Jangan sesekali kalian belum mengetahui atau masih bimbang ketika memaknai Al Qur'an, apalagi sampai mena'wili dengan seenaknya sendiri, itu jangan sampai.
Adapun ketika berkeinginan untuk mengeluarkan dalil Al Qur'an maka perlu ketekunan supaya bisa selesai ketika mengkaji ilmu tafsir.
Setelah sudah mengkaji ilmu yang pasti dilakukan dalam perilaku sehari-hari serta telah mengetahui atau mengkaji ilmu aqoid.
Sedangkan makna hakikat Al Qur'an itu tidak ada yang mengetahui kecuali Gusti Allah SWT sendiri. Sebab Al Qur'an adalah Kalamullah, sedangkan sifat kalamnya Allah itu tidak ada batasnya.
Kalau ditulis sampai dalamnya lautan dijadikan tinta, dan seluruh kayu dijadikan qolam atau pena, sedangkan seluruh daun di dunia dijadikan kertas, maka sesungguhnya tidak akan ada habisnya kalamnya Allah SWT.
Dikatakan oleh sebagian Al 'arifin, Al-Qur'an itu memuat 77 ribu 200 lebih ilmu. Jadi menunjukkan sesungguhnya makna dari Al Qur'an itu ada banyak.
Sekadar dalam memahami dan memaknai, sedangkan mengetahui makna dari Al Qur'an sendiri itu adalah fardhu kifayah untuk para mu'min.
Wallahu a'lam bisshowab.
