Nampak peziarah sedang melakukan doa di makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat. |
Wonosobo Media - Kota Cirebon salah satu kota yang masuk wilayah di provinsi Jawa Barat berada di pesisir utara pulau Jawa.
Daerah yang dikenal dengan jalur Pantura ini merupakan salah satu jalur yang menghubungkan antara Jakarta, Cirebon, Semarang dan Surabaya.
Nama Cirebon sendiri berasal dari kata saruban atau Caruban dari bahasa Cirebon yang berarti bersatu padu.
Dikisahkan pada zaman dahulu, kota ini dibangun oleh tokoh yang bernama Ki Gedeng Tapa.
Awalnya, penamaan kota disebut sebagai Caruban yang kemudian berubah menjadi carbon, cerbon dan kini menjadi Cirebon.
Selain itu,berada di Cirebon sendiri ini cukup terkenal sebab terdapat makam tokoh dari Walisongo yaitu, Sunan Gunung Jati.
Makam Sunan Gunung Jati ini tepatnya berada di Astana, Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat.
Makam tempat Sunan Gunung Jati beristirahat untuk terakhir kalinya ini disebut sebagai Wukir Sapta Rengga.
Dimaknai, sebab terdiri dari sembilan tingkat yang mencakup keluarga dan keturunan Sunan Gunung Jati dari Keraton Kanoman hingga Keraton Kasepuhan.
Kemudian berada di tingkat yang kesembilan inilah terdapat makam dari Sunan Gunung Jati atau Sunan Syarif Hidayatullah.
Berada di dalam cungkup, terdapat pasir malela yang berasal dari Mekkah, dibawakan langsung oleh Pangeran Cakrabuana dari kerajaan Padjajaran dengan proses yang cukup berat.
Karena hal inilah, pengunjung yang berziarah dan juru kunci yang menjaga diharuskan untuk membersihkan kaki terlebih dahulu.
Permintaan ini merupakan bagian dari perintah langsung dari Pangeran Cakrabuana.
Selain itu, para peziarah yang berkunjung hanya pada waktu tertentu, seperti malam jumat kliwon, maulud nabi, Grebeg Syawal, hingga pencucian jimat.
Dari segi konsep bangunan, makam dari Sunan Gunung Jati sendiri memiliki gaya bangunan yang unik.
Makam Sunan Gunung Jati ini memang dibangun dengan konsep perpaduan Jawa Arab hingga bangunan ala Cina.
Gaya bangunan Jawa terdapat dibagian atap bangunan dengan wujud limasan, sedangkan gaya bangunan Cina terdapat pada interior dinding yang dipenuhi hiasan keramik dan porselin.
Kemudian untuk gaya bangunan Arab terletak pada hiasan kaligrafi yang terukir di dinding makam yang tampak indah bikin kagum.***