Berada di Masjid Agung Demak, Monumen Bersejarah Menyimpan Sarat Filosofi Para Walisongo. |
Wonosobo Media - Masjid Agung Demak, salah satu monumen bersejarah yang berada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang menyimpan keunikan serta keragaman seni hiasnya.
Terdapat berbagai ornamen pada masjid ini menggambarkan perpaduan seni hias dari tradisi Islam dan pra-Islam, dari Hindu-Buddha Majapahit dan Tiongkok.
Sebagaimana dilansir dari penelitian terbaru yang dilakukan oleh Supatmo, dosen Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang (Unnes), menjelaskan bahwa ornamen-ornamen tersebut bukan hanya berfungsi sebagai elemen estetis, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam.
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan ikonografi, ditemukan bahwa seni hias pada Masjid Agung Demak memuat berbagai elemen visual yang menunjukkan keberlanjutan tradisi seni hias pra-Islam.
Salah satu contohnya yaitu pada ornamen ukir yang ada di Saka Majapahit dan Pintu Bledheg, menampilkan motif-motif tradisional dari Majapahit, seperti sulur-suluran dan kepala naga.
Keberadaan ornamen-ornamen tersebut mencerminkan adanya akulturasi budaya antara tradisi pra-Islam dan Islam yang berkembang pada masa awal penyebaran Islam di Jawa.
Unsur-unsur hiasan Tiongkok juga terlihat pada motif porselen yang menghiasi pada dinding Masjid Agung Demak ini.
Tidak hanya menonjol dalam aspek estetik, ornamen-ornamen ini juga berfungsi sebagai penanda sejarah.
Prasasti Bulus yang terpahat pada mihrab masjid mengingatkan kita pada tahun berdirinya masjid, yaitu tahun 1401 Saka atau 1479 Masehi.
Simbolisasi inilah yang menggambarkan pentingnya seni hias dalam menjaga memori kolektif masyarakat.
Selain itu, para Walisanga yang mendirikan Masjid Agung Demak juga menggunakan ornamen sebagai media dakwah.
Misalnya pada Ornamen pada Pintu Bledheg, tidak hanya sekadar pintunya yang indah, namun juga memiliki pesan spiritual yang mendalam.
Masjid Agung Demak merupakan simbol harmoni dan toleransi, di mana elemen-elemen budaya pra-Islam tetap dihargai dan diintegrasikan dalam seni hias Islami.