• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Museum Masjid Agung Jawa Tengah, Hadirkan View Menawan, Menyimpan Ragam Sejarah Menarik

    , 13.41 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia
    Sudut pandang Masjid Agung Jawa Tengah dari atas, nampak pemandangan menarik.


    Wonosobo Media - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) punya destinasi menarik sebagai wisata religi yaitu adanya Museum Perkembangan Islam.


    Museum Perkembangan Islam di MAJT Semarang ini menampilkan koleksi manuskrip, artefak, dan lainnya.


    Hal ini tentu berkaitan dengan perkembangan Islam dari mulai masuknya Islam di Jawa Tengah hingga masa kini.


    Berlokasi di menara Al Husna, Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah menempati lantai 2 dan lantai 3.


    Museum ini berisi koleksi benda sejarah maupun artefak dan manuskrip Islam diajarkan dari datangnya Islam sampai masa kini.


    Menampilkan benda-benda yang menceritakan Islam masuk melalui budaya, tradisi, dan pesantren.


    Di sini ada peninggalan Islam yang mengakulturasi budaya lokal sehingga Islam masuk ke jawa tidak melalui pertumpahan darah.


    Selain itu di Lantai 3 juga menampilkan koleksi museum terkait wajah syiar Islam di Jawa Tengah dari masa kuno berupa kitab-kitab hingga masa sekarang melalui televisi, radio, dan media sosial.


    Khusus untuk koleksi kitab merupakan sumbangan, temuan, maupun pinjaman dari ulama dan pondok pesantren yang menginginkan agar manuskrip kitab kuno ini bisa langgeng.


    Kemudian di antara 150 koleksi kitab ulama nusantara yang dimiliki pengurus museum, hanya 30 kitab yang disajikan untuk umum.


    Manuskrip yang ditampilkan di museum merupakan karya monumental dari ulama nusantara asal Jawa Tengah.


    Seperti naskah karya dari Kyai Ahmad Rifai asal Batang, hingga Kyai Soleh Darat asal Semarang dan kitab lainnya.


    Bahkan tidak hanya ditampilkan di museum ini, kitab karya para ulama besar itu juga sudah dilakukan digitalisasi.


    Bentuk karya digitalisasi ini, pihak Majt sudah bekerjasama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Jawa Tengah untuk melalukan digitalisasi kitab-kitab tersebut.


    Kitab klasik tersebut sudah dilakukan scanning diubah ke bentuk digital sehingga bisa dibaca di manapun dengan mudah.


    Sehingga manuskrip asli terjaga di museum, sedangkan ilmu atau isi kitab bisa disebarkan dalam bentuk digital.


    Adapun untuk operasional museum selama Ramadan, museum beroperasi dari 08.00-16.30 WIB. 


    Bagi yang penasaran ingin mencoba jalan jalan sembari dapat ilmu, nantinya bisa melihat koleksi museum di lantai 2 dan 3 menara Al-Husna.***


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Yang Menarik

    +