 |
| Rasakan Sensasi Menikmati Empis-Empis, Sajian Kuliner Khas Temanggung Pedasnya Nendang. |
Wonosobo Media - Bagi masyarakat Temanggung tentu sudah tidak asing dengan sajian kuliner yang satu ini, yaitu empis-empis.
Namun tidak sedikit yang belum tahu mengapa makanan khas Temanggung ini diberi nama empis-empis.
Diketahui, sajian empis-empis ini salah satu sajian kuliner khas tradisional asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Sajian kuliner ini terbuat dari bawang merang dan bawang putih dihaluskan, tomat hijau, daun salam.
Dilengkapi juga dengan lengkuas, santan kelapa, dan tentu saja cabai hijau sebagai bumbu utama.
Dilansir Wonosobo Media dari laman Pemprov Jawa Tengah, biasanya empis-empis menggunakan sangat sedikit kuah, sehingga tampilannya terkesan "nyemek".
Asal-usul penamaan empis-empis
Meski sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Temanggung, tak sedikit yang belum mengetahui asal usul nama tersebut disematkan.
Ternyata nama empis-empis tidak terlepas dari efek sajian kuliner khas tersebut setelah dinikmati.
Dilansir dari laman Integrasi OPD Kabupaten Temanggung, dinamakan empis-empis senan masakan tersebut didominasi oleh cabai hijau yang amat pedas, membuat sensasi rasa panas di mulut.
Ekspresi dari rasa pedas yang berlebihan membuat orang yang makan seperti tersengal atau bahasa Jawanya mengkis-mengkis, atau terengah-engah menahan pedas.
Dari situlah makanan khas Temanggung ini disebut dengan empis-empis.
Racikan dari cabai hijau yang mendominasi kuliner satu ini. Sedangkan bahan lainnya hanya sebagai pelengkap saja.
Sajian kuliner berupa empis-empis ini memang populer di Temanggung, sehingga dalam berbagai acara seperti hajatan maupun syukuran makanan ini selalu hadir.
Meskipun dari segi cita rasanya pedas, namun banyak yang suka dan ketagihan dengan sajian kuliner khas satu ini.
Bahkan agar menjaga kelestarian dan mengangkat kuliner ini menjadi favorit masyarakat, Pemerintah Kabupaten Temanggung mengajukan empis-empis ini ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Sehingga bisa tercatat sebagai salah satu Ekspresi Pengetahuan Tradisional Makanan Khas Kabupaten Temanggung.***
