Mbah Muntaha Alhafidz bersama putranya dan Gus Dur. |
Wonosobo Media - KH. Muntaha Al-Hafidz ketika merintis strategi dakwah jalur pendidikan masih dilakukan secara kultural.
Misalnya ketika ia merintis pendidikan dengan membuka madrasah-madrasah di lingkungan warga nahdliyin yang saat itu belum lazim dengan adanya pendidikan formal.
Tetapi mbah Mun berani merintis pendidikan formal tetapi tanpa meninggalkan kurikulum pesantren.
Gagasan inovatifnya dalam diimplementasikan dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan formal, yang pada dasarnya untuk memajukan pesantren.
Sebab kedudukannya merupakan bagian upaya memajukan pesantren sebagai basis pendidikan Islam.
Perjuangan Mbah Muntaha dalam pengembangan pesantren
Perjuangan mbah Mun dalam pengembangan pesantren agar sustainable (berkelanjutan) dengan cara mengembangkan lembaga pendidikan formal di pesantren.
Tahapan awal gagasannya dalam inovasi pendidikan dengan mendirikan lembaga formal yang include dalam sistem pesantren dilakukan secara bertahap.
Pertama ia mendirikan MTs Ma'arif, dan MA Ma'arif. Meskipun dikemudian hari beberapa madrasah yang didirikannya tersebut dialihkan pengelolaannya kepada pemerintah untuk menjadi madrasah Negeri.
Saat ini menjadi MTs 2 Negeri Wonosobo peralihan dari MTs Ma'arif, MAN Kebumen peralihan dari SPIAIN, MAN 1 Wonosobo peralihan dari PGA dan MAN 2 Wonosobo peralihan dari MA Ma'arif.
MTs Ma'arif Kalibeber merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh KH. Muntaha Al-Hafidz di tahun 1962.
Pada awal berdirinya lokasi sekolah masih berada di lingkungan pondok pesantren Al-Asy'ariyyah.
Kegiatan pembelajarannya menempati bagian selatan masjid pondok pesantren akan tetapi hal tersebut tidak bertahan lama, karena pada tahun 1967 MTs Ma'arif Kalibeber berganti menjadi sekolah negeri.
Kemudian berubah nama menjadi MTs Negeri Kalibeber pada tahun 1978 berdasarkan SK Menteri Agama Republik Indonesia No. 16 Tahun 1978.