• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    news google

    Iklan

    Tenongan, Tradisi Nyadran di Demangan Temanggung Menjadi Daya Tarik Wisata dan Momentum Mudik

    , 23.04 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia
    Nyadran Demangan Temanggung
    Nyadran bareng dan Tenongan di Demangan Temanggung.


    Wonosobo Media - Kabupaten Temanggung ini memiliki sejarah dan budaya yang dekat, salah satu tradisi di Temanggung yaitu Tenongan. 


    Tradisi Tenongan yang khas dan menarik ini berasal dari kata Tenong, dan menjadi wadah tersendiri bagi para warga di daerah Temanggung.


    Tradisi adiluhur ini berkembang di salah satu tempat di Kabupaten Temanggung, tepatnya di Dusun Demangan, Desa Candimulyo, Kecamatan Kedu.


    Tradisi Tenongan di Temanggung ini menjadi ikon yang menarik dan selalu dinantikan bagi masyarakat sekitar lereng Sindoro Sumbing yang diselenggarakan setiap tahunnya. 


    Tradisi ini digelar dimulai di pagi hari, diawali masyarakat kumpul di sekitar komplek makam Kiai Demang.


    Tenongan ini dilaksanakan di area makam pepunden yang merupakan peristirahatan terakhir Kyai Demang, salah satu leluhur dusun tersebut.


     Berada di sekeliling makam Kiai Demang, terdapat pula makam warga Dusun Demangan.


    Tenongan digelar dengan melangitkan doa dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan lanjut melaksanakan makan bersama dari sebuah tampah.


    Satu tampah biasanya dikepung tiga hingga empat orang, istilahnya juga disebut dengan "kepungan".


    Kebiasaan tradisi nyadran ini sendiri menjadi momen untuk mendoakan para leluhur, juga menjadi momen pertemuan bagi seluruh warga sekitar.


    Guyub rukun sangat terasa dengan berkumpul dan berinteraksi, bahkan juga sebagai ajang untuk mudik (pulang kampung), menengok samak keluarga dan nyadran di makam leluhurnya.


    Bagi yang ingin merasakan suasana nyadran hingga Tenongan yang digelar di Temanggung ini bisa langsung datang dan ikut mangayubagya.


    Tradisi ini bisa dijadikan wisata sejarah, yang digelar terbuka untuk umum.


    Bahkan siapa saja bisa ikut hadir menikmati ragam sajian makanan yang di bawa oleh para warga dan tersaji dengan lengkap.


    Sehingga ketika ikut dalam tumpah ruah masyarakat di Temanggung ini tak perlu khawatir akan pulang dengan perut kosong.***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +