![]() |
Ilustrasi Mbah Muntaha Alhafidz (tengah) bersama Kiai kiai Wonosobo. |
Wonosobo Media - Dalam rangka menghadapi era globalisasi, KH Muntaha Al-Hafidz memiliki ide dan pemikiran tentang perlunya penguasaan bahasa.
Penguasaan bahasa tersebut tidak hanya bahasa Indonesia atau bahasa Arab saja.
Melainkan pada bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, dan lain-lain bagi para santri Pesantren Al-Asy'ariyyah untuk bisa menjelaskan isi dan kandungan Al-Qur'an kepada masyarakat luas (internasional).
Ide tersebut telah dipraktikan di Pondok Pesantren Al- Asy'ariyyah, juga di SD, SMP, MTs, SMA, SMK dan MA Takhassus Al-Qur'an, termasuk di dalamnya Universitas SainsAl-Qur'an.
Sebagaimana diketahui, SMP dan SMA Takhasus Al-Qur'an didirikan tahun1989.
Pendirian SMA secara resmi tertuang dalam surat keputusan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Kabupaten Wonosobo No. 2412/103.07.B/R/89.
Melalui surat keputusan tersebut diatur tentang perizinan pendirian SMA Al-Asy'ariyah yang merupakan nama awal SMA Takhassus Al-Qur'an.
Pada kelembagaannya, SMP dan SMA Takhasus Al-Qur'an berada di bawah payung Yayasan Al-Asy'ariyah.
Pelaksanaan pembelajarannya, kedua sekolah menerapkan kurikulum nasional dan ketakhassusan yang disusun oleh Yayasan Al-Asy'ariyah sendiri.
Penerapan kurikulum ketakhassusan menjadi ciri khas tersendiri yang menggambarkan pemikiran KH. Muntaha Al-Hafidz, terhadap konsep pendidikan Islam modern yang berbasis Al-Qur'an.
Misalnya terdapat pada buku rapot SMP Takhasus tahun 1996 kurikulum ketakhassusan terdiri dari mata pelajaran Al-Qur'an atau hadits.
Juga ilmu tauhid, akhlaq, ilmu fiqih, aswaja, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, qiroah, hingga nahwu shorof.
Sebagaimana dikatakan oleh KH Abdurrahman Asy'ari atau kerap disapa Gus Ab menceritakan tentang perkembangan pendidikan di lingkungan Asy'ariyah.
“Dulu kegiatan pembelajaran memulai dengan baca kitab kuning dan BTQ maupun hafalan, mulai berkembang pesat Kalibeber itu kan setelah ada Mts," jelas Gus Ab kepada redaksi Wonosobo Media.
Lanjut ia menceritakan, "Mts dan MA itu mbah Mun yang membuat sebelum nantinya berubah menjadi Mts Negeri Kalibeber dan MA Negeri Kalibeber yang berada di Krasak Mojotengah."
"Kemudian mulai ramai terus bertambah IIQ dan tahun 87-89 juga mendirikan SMP dan SMA Takhassus Al- qur'an dan mulai ramai tekan saiki (sampai sekarang ini)." Jelasnya.***